Welcome Meet the Great Education and Art - Let Us Doing Good and Truth Degrees For Lifting People * Dipersembahkan oleh STRINGTONE project *

6/19/2012

Membangun Kecerdasan Moral


Michele Borba, Ed.D dalam bukunya yang berjudul "Membangun Kecerdasan Moral" mengatakan bahwa kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama yang akan membantu anak menghadapi tantangan dan tekanan etika yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupannya di kemudian hari. Kebajikan-kebajikan utara itu yang akan melindunginya agar tetap berada di jalan yang benar dan membantunya agar selalu bermoral dalam bertindak. Dan semua itu dapat diajarkan, dicontohkan, disadarkan, serta didorong sehingga dapat dicapai sang anak. Adapun tujuh kebajiakan utama itu adalah sebagai berikut:
1. Empati, merupakan inti emosi moral yang membantu anak memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuatnya menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorongnya untuk menolong orang yang kesusahan atau kesakitan, serta menuntutnya untuk memperlakukan orang lain dengan kasih sayang. Emosi moral yang kuat mendorong anak bertindak benar, karena ia melihat kesusahan orang lain, sehingga mencegahnya melakukan tindakan yang dapat melukai orang lain.
2. Hati Nurani, merupakan suara hati yang membantu anak memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah serta tetap di jalur yang bermoral; membuat dirinya merasa bersalah ketika menyimpang dari jalur yang semestinya. Kebajikan ini membentengi anak dari pengaruh buruk dan membuatnya mampu bertindak benar meski tergoda untuk melakukan hal yang sebaliknya. Kebajikan ini merupakan pondasi bagi perkembangan sikap jujur, tanggung jawab dan integritas diri yang tinggi.
3. Kontrol Diri, akan membantu anak menahan dorongan dari dalam dirinya dan berfikir sebelum bertindak, sehingga iya melakukan hal yang benar, dan kecil kemungkinan mengambil tindakan yang akan menimbulkan akibat buruk. Kebajikan ini akan membantu anak menjadi mandiri, karena ia tahu bahwa dirinya dapat mengendalikan tindakanya sendiri. Sikap ini membangkitkan sikap murah dan baik hati, karena anak mampu menyingkirkan keinginan memuaskan diri serta merangsang kesadaran mementingkan keperluan orang lain.
4. Rasa Hormat, akan mendorong anak bersikap baik dan menghormati orang lain. Kebajikan ini mengarahkan anak memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya, sehingga mencegah anak bertindak kasar, tidak adail dan bersikap memusuhi. Jika anak terbiasa bersikap hormat kepada orang lain, ia akan memperhatikan hak-hak serta perasaan orang lain; akibatnya, ia akan menghormati dirinya sendiri.
5. Kebaikan Hati, akan membantu anak mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteran dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebajikan ini, anak lebih belas kasih dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri, serta menyadari perbuatan baik sebagai tindaka yang benar. Kebaikan hati membuat anak lebih banyak memikirkan kebutuhan orang lain, menunjukkan kepedulian, memberi bantuan kepada yang memerlukan, serta melindungi mereka yang kesulitan atau kesakitan.
6. Toleransi, membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas dalam diri orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru, dan menghargai orang lain tanpa membedakan suku, gender, penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan, atau orientasi seksual. Kebajikan ini membuat anak memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh pengertian, menentang permusuhan, kekejaman, kafanatikan, serta menghargai orang-orang berdasarkan karakter mereka.
7. Keadilan, menuntun anak agar memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak dan adil, sehingga ia mematuhi aturan, mau bergiliran dan berbagi, serta mendengar semua pihak secara terbuka sebelum memberikan penilaian apa pun. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral anak, ia pun akan terdorong membela pihak yang diperlakukan secara tidak adil dan menuntut agar semua orang diperlakukan setara.
Sumber Buku: “Membangun Kecerdasan Moral”. Penulis Michel Borba. 2008