PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIAT
PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sumber : http://www.upi.edu/
Definisi Plagiat
Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).
Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).
Jenis-jenis plagiat
1) Plagiat yang disengaja terjadi apabila seorang mahasiswa:
(1) salah pengertian mengenai tatacara penulisan rujukan,
(2) terlalu bergantung atas sumber rujukan,
(3) mengikuti kebiasaan salah yang telah dilakukan sebelumnya,
(4) tidak benar-benar memahami kapan sebuah karya kelompok orang tertentu berhenti dan kapan karya sendiri mulai,
(5) kemampuan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lemah, dan
(6) kecerobohan dalam melakukan pencatatan.
2) Plagiat yang disengaja dapat terjadi karena seorang mahasiswa:
(1) mengerjakan tugas hingga detik-detik terakhir batas pengumpulan,
(2) keinginan untuk berhasil,
(3) kepanikan,
(4) berpikir bahwa tindakan plagiatnya tidak akan ketahuan,
(5) tidak mampu mengatur beban kerja secara baik,
(6) menggunakan prinsip bahwa menyalin pekerjaan orang lain lebih mudah daripada bekerja sendiri, dan
(7) menganggap dosen tidak akan mengenali apa yang dilakukannya
Alasan melakukan plagiat
Beberapa alasan mengapa seorang mahasiswa melakukan plagiat adalah:
1) Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana mengutip secara benar,
2) Menunda tugas hingga detik-detik terakhir,
3) Percaya bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, dan
4) Merasa yakin bahwa dosen tak akan mendeteksi apa yang dilakukan mahasiswa.
5) Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna (perfectionist) dan karena kondisi di luar kontrol.
6) Plagiat juga dapat terjadi karena mahasiswa merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah tugas. Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang diberikan, tuntutan keluarga, keinginan untuk memperoleh yang terbaik atau persaingan masuk universitas atau mendapatkan beasiswa yang ketat.
7) Plagiat dapat pula terjadi bila tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan, terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevalausi sumber-sumber Internet, memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan format dan model pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau tugas yang diberikan dosen kurang jelas.
8) Terjadinya plagiat juga disebabkan karena mahasiswa tidak memahami perbedaan antara parafrase dan plagiat, tidak menguasai teknik pengutipan secara benar, perbedaan utama antara pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual, atau tidak mengetahui bahwa sumber-sumber yang dapat diakses secara online bukan merupakan ranah publik atau pengetahuan umum.
Tindakan yang termasuk plagiat
Tindakan plagiat mencakupi, tapi tidak terbatas pada:
1) mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai,
2) mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai,
3) menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai,
4) merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai, dan
5) menyerahkan sebuah karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumbernya secara memadai.
6) mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri,
7) mengambil kata-kata atau gagasan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya,
8) tidak memberikan sumber kutipan pada tanda kutip,
9) mengubah kata-kata namun menyalin struktur kalimat dari sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya,
10) menyalin banyak kata atau gagasan dari sebuah sumber yang membangun sebagian besar sebuah karya walau menyebutkan rujukannya,
11) memarafrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya secara benar,
12) mengumpulkan tugas yang nampak seperti diparafrase (dan berisi referensi) tetapi sebenarnya merupakan contekan langsung dari sumber aslinya,
13) mengambil materi dari sebuah sumber dan menjadikannya sebagai materi sendiri, dan
14) penyalinan kalimat, frase, atau paragraf persis seperti sumber aslinya, penyalinan kalimat dan menyusunnya kembali dalam urutan yang berbeda, penyalinan kalimat dan menggantikan beberapa kata dengan sinonimnya, serta
penyalinan kalimat dan menambahkan beberapa kata baru bila tanpa menyebutkan rujukan termasuk plagiat
15) membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi karya orang lain atas nama plagiator,
16) meminta orang lain untuk mengerjakan esei, makalah, skripsi, tesis, disertasi atau karya lainnya untuk kepentingan plagiator,
17) menggunakan satu atau lebih karya orang lain dengan cara mengambil sebagian besar teks hanya dengan mengaitkannya satu sama lain dengan hanya membubuhkan sedikit kata-kata sendiri,
18) menggunakan sebuah tugas yang sudah diserahkan dan dinilai oleh dosen untuk tugas mata kuliah yang lain,
19) mengambil pikiran atau pendapat orang lain yang dirujuk dalam sebuah makalah, artikel, skripsi, tesis, disertasi, walau dengan memasukan semua rujukan yang ada di dalam karya-karya tersebut, dan
20) menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan menganggapnya sebagai pendapat atau kritikan plagiator.
Teknik mendeteksi plagiat
1) adanya perbedaan internal dalam isi teks, seperti dalam gaya, ejaan, tanda baca, penggunaan font, cetak miring, bahasa, tata bahasa dan konstruksinya,
2) tugas yang diserahkan kualitasnya lebih baik atau bentuknya berbeda (misalnya ujaran bahasanya) dengan apa yang biasanya mahasiswa yang bersangkutan hasilkan,
3) terdapat ketidakkonsistenan internal dalam hal perujukan apakah diteks utama, pustaka acuan atau keduanya.
4) Adanya penghilangan sumber tertentu yang mestinya harus muncul,
5) pernyataan yang tidak didukung oleh bagian teks lainnya, misalnya, “seperti kita dapat amati dalam tabel di bawah ini” sementara tabelnya sendiri tidak ada,
6) tugas yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan, kualitasnya lebih rendah dari apa yang diminta, dan
7) perujukan yang tidak memadai atau tak sejalan dengan rincian yang muncul di dalam naskah.
Pencegahan plagiat
1) Ketika kerja kelompok atau belajar bersama diharuskan atau bekerja sama diijinkan, pastikan mengenali kerja sama dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas proyek tersebut.
2) Jika belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas tugas yang diberikan.
3) Jika ada informasi tambahan di laman web, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik.
4) Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.
5) Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana memanfaatkannya.
6) Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual sehingga tidak melakukan plagiat yang tak disengaja.
7) Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber-sumber elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya yang lebih keras.
8) Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil. Misalnya, jika ada tugas yang harus diselesaikan akhir semester, mulailah digarap di awal semester dengan mengumpulkan kajian pustaka dan data serta melakukan analisis dan melaporkannya secara terjadwal.
9) Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat. Jangan menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu berukuran 3 x 5 (3 R) untuk menuliskan kata-kata yang asli dari sumber yang digunakan. Berikan tanda kutip di sekitar bahan itu dan catat halamannya, walaupun hanya 1 atau 2 kata yang di kutip.
10) Ketika memarafrase sebuah gagasan, pastikan keseluruhan gagasan itu dinyatakan kembali dalam kata-kata sendiri.
11) Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrase, beri tanda P pada kartu tersebut.
12) Jika menuliskan gagasan sendiri, berikan catatan MI atau gagasan sendiri pada kartu.
13) Ketika menggunakan catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber yang digunakan secara lengkap.
14) Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis.
15) Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap baik dalam karya-karya yang dikutip maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip.
16) Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik dengan hanya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung gagasan kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan arah argumen kita.
17) Lakukan parafrase sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar.
18) Ketika melakukan parafrase, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran sumber menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan.
19) Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat, dan pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar.
20) Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata-kata dari sumber itu dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketika benar-benar kata yang digunakan itu diperlukan dan efektif.
21) Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimata asli sumber dan gunakan tatacara pengutipan yang benar.
22) Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan atas kutipan kita dengan sumber aslinya.
23) Pastikan bahwa kita telah melakukan parafrase secara benar, telah menulis kutipan untuk semua sumber yang digunakan, pola pengorganisasian, gagasan dan kata-kata orang lain.
24) Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan pustaka acuan agar kedunya sinkron.
25) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi, pendapat, gagasan atau pemikiran orang lain.
26) Setiap teks yang disalin apa adanya harus dituliskan dalam tanda kutip.
27) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap sumber yang digunakan, baik berupa parafrase, ringkasan atau kutipan langsung.
28) Ketika meringkas, bahan yang substansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk paragraf pendek atau kalimat.
29) Ketika meringkas atau memarafrase, sumber informasi harus tetap diidentifikasi.
30) Ketika memarafrase dan/atau meringkas, makna yang sama dengan fakta atau gagasan penulis harus dihasilkan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
31) Agar menghasilkan perubahan yang substansial dari teks asli menggunakan parafrase yang benar, pemahaman yang memadai atas gagasan dan peristilahan yang digunakan harus dimiliki.
32) Seorang penulis memiliki tanggung jawab etis atas pembacanya dan atas penulis lain yang gagasannya dipinjam, menghormati gagasan dan kata-kata orang lain dengan menuliskan rujukannya, serta menggunakan kata-kata sendiri saat melakukan parafrase.
33) Jika ragu apakah sebuah konsep atau fakta merupakan pengetahuan umum atau bukan, rujukan harus dicantumkan.
34) Penulis yang mengirimkan naskah yang berisi data, pembahasan, kesimpulan, dll. yang telah disebarluaskan sebelumnya (misalnya: diterbitkan dalam artikel sebuah jurnal, disajikan di dalam konferensi, diunggah di laman web), harus secara jelas menunjukkan kepada editor dan pembaca bentuk penyebarluasan yang telah dilakukan.
35) Jika meneliti sejumlah variabel yang kompleks dan dianggap sebagai satu kesatuan, seorang peneliti harus memublikasikan hasil penelitiannya ke dalam satu artikel saja. Jika akan diterbitkan ke dalam lebih dari satu artikel, penulis harus mengemukakan tulisan lain (baik yang dipublikasikan atau tidak) yang mungkin merupakan bagian dari artikel yang sedang siapkan.
36) Karena beberapa tindakan plagiat, otoplagiat, dan beberapa praktik penulisan yang mungkin dapat diterima (misalnya, melakukan parafrase atau menuliskan kata-kata kunci dalam jumlah yang cukup besar dari sebuah buku) dapat melanggar hak cipta, penulis sangat disarankan untuk mengenali dasar-dasar undang-undang hak cipta.
37) Penulis harus menghindari upaya menggunakan kembali tulisan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya kecuali disertai pencantuman rujukan dan parafrase.
38) Penulis disarankan untuk mengecek ulang kutipan yang dibuatnya, serta memastikan bahwa kutipan yang ada di dalam teks sejalan dengan referensi yang ada dalam pustaka acuan dan setiap rujukan yang ada di dalam pustaka acuan tercantum di dalam teks. Pastikan pula bahwa tidak ada kesalahan elemen kutipan seperti nama penulis, volume dan nomor jurnal, halaman, tahun dan
elemen lainnya. Selain itu, harus dipastikan pula agar perujukan diberikan kepada penulis yang pertama menyajikan persoalan yang dibicarakan.
39) Referensi yang disajikan harus benar-benar relevan dengan materi yang dibahas. Tidak dibenarkan mencantumkan rujukan hanya untuk memanipulasi impact factor dari sebuah artikel.
40) Penulis senantiasa berusaha memperoleh bahan rujukan yang telah dipublikasikan. Jika tak tersedia, penulis harus mengutip versi rinci dari artikel itu, apakah berbentuk presentasi konferensi, abstrak atau naskah yang tidak dipublikasikan.
41) Ketika mendeskripsikan karya orang lain, jangan mengandalkan ringkasan sekunder karena merupakan praktik penipuan, merefleksikan standar akademik yang rendah serta dapat menimbulkan kesalahan dalam mendeskripsikan karya yang dimaksud.
42) Ketika mengutip begitu banyak dari sebuah sumber, penulis harus membuat jelas mana gagasan sendiri dan mana gagasan atau pikiran orang lain.
43) Penulis berkewajiban menyampaikan bukti-bukti atau pendapat yang bertentangan dengan pandangannya. Gagasan atau pendapat yang digunakan untuk mendukung pendapat penulis secara metodologis harus benar. Bila ada kajian atau data pendukung yang memiliki keterbatasan metodologi, statistik, atau lainnya, kekurangan itu harus dikemukakan kepada pembaca.
44) Penulis berkewajiban melaporkan semua aspek yang berkaitan dengan penelitian yang dapat mempengaruhi replikasi ulang kajian tersebut.
45) Peneliti memiliki kewajiban etis untuk melaporkan hasil penelitiannya berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Setiap manipulasi setelah penelitian dilakukan yang dapat mengubah hasil yang diperoleh sebelumnya, seperti penghilangan outliers atau pengubahan analisis statistik harus digambarkan secara jelas disertai dengan alasannya
46) Penentuan kepenulisan harus dibicarakan sebelum penelitian bersama dilakukan dan harus berdasarkan pedoman yang ditetapkan.
47) Hanya pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan atas penelitian yang namanya berhak dicantumkan sebagai penulis.
48) Penentuan kepenulisan untuk artikel hasil penelitian bersama antara dosen dan mahasiswa dilakukan berdasarkan kesepakatan. Dosen yang tidak memberikan kontribusi signifikan tidak berhak dicantumkan namanya dalam tulisan mahasiswa.
49) Penulis harus menyadari kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam penelitiannya dan harus berusaha mengemukakan kondisi yang dapat menimbulkan atau berpotensi untuk menimbulkan adanya konflik kepentingan.
PENULISAN RUJUKAN BERDASARKAN MODEL APA
(American Pyschological Association)
Perujukan adalah cara terstandar untuk mengakui sumber informasi dan gagasan atau pikiran yang telah digunakan dalam sebuah karya tulis yang memungkinkan sumber itu teridentifikasi. Perujukan dipandang penting untuk menghindari plagiat, untuk mengecek ulang kutipan dan untuk memungkinkan pembaca menindaklanjuti apa yang telah ditulis dan lebih memahami karya yang telah dikutip penulis. Berikut ini model penulisan rujukan menurut American Pyschological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kondisi Universitas Pendidikan Indonesia.
JENIS RUJUKAN
DI DALAM TEKS
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI
Seorang penulis
A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80)
atau
Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ...
Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Dua orang penulis
A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)
atau
Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa …
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Tiga s.d. 5 penulis
Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ...
Kutipan berikutnya dalam teks:
(Coyle et al., 2001)
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Enam penulis atau lebih
It was argued that…(Johnson et al., 2005)
atau
Johnson et al. (2005) talks about…
Johnson, L., Lewis, K., Peters, M., Harris, Y., Moreton, G., Morgan, B. et al. (2005). How far is far? London: McMillan.
Sumber tanpa penulis
The spinal column (Dorland’s Illustrated, 2000) has ...
Bila merujuk judul buku, brosur, atau laporan yang tanpa penulis, beberapa kata dari judul buku atau laporan tersebut harus cetak miring
Dorland’s illustrated medical dictionary (29th ed.). (2000). Philadelphia: Saunders.
Penulis sebagai penerbit
(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010)
Atau
Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa ....
Kutipan berikutnya:
(Balitbang Depdiknas, 2010)
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Balitbang. ....
Buku ber editor
(Waugh & Monville-Burston, 1990)
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,
Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,
(susun secara alfabetis berdasarkan judul)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ...
(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012)
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
(Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN.
Buku dengan edisi berbeda
(Cox, 1999)
Cox (1995) mengemukakan gagasan bahwa …
Cox, C. (1999). Teaching language arts: A student-and response-centered classroom (3th ed.). Needam Heights, MA: Allyn & Bacon.
Buku berseri
(Clapham, 1996)
Clapham (1996) berpendapat bahwa …
Clapham, C. (1996). The development of IELTS: A study of the effect of background knowledge on reading comprehension. Studies in language testing 4. Cambridge: Cambridge University Press.
Buku elektronik
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012).
Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Buku terjemahan
(Young & Rang, 2005)
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002)
Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press.
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama:
(Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284)
Kutipan berikutnya dar sumber yang sama:
(Rush et al., 2005, p. 291)
Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292.
Bab dari e-book
(Coleman, 2011)
Mitchell (1913)
(Mitchell, 1913)
Coleman, H. (2011). Allocating resources for English: The case of Indonesia’s English medium international standard schools. In Coleman, H. (ed.), Dreams and realities: Developing countries and the English language, pp. 89-113. London: British Council. Retrieved March 5, 2012, from: http://www.teachingenglish. org.uk/transform /books/dreams-realities-developing-countries-english-language.
Mitchell, H. W. (1913). Alcoholism and the alcoholic psychoses. In W. A. White & S. E. Jelliffe (eds.), The modern treatment of nervous and mental diseases (Vol. 1, pp. 287–330). Retrieved from PsycBOOKS database.
Dari ensiklopedia
(Crystal, 1987)
Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press.
Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5).
Dari artikel majalah
(Aisy, 2012)
Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15.
Dari artikel koran cetak dengan penulis
(Kunaefi, 2012)
Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4.
Dokumen dari basis data ERIC
Shyyan, V., Thurlow, M., & Liu, K. (2005). Student perceptions of instructional strategies: Voices of English language learners with disabilities. Minneapolis, MN: National Center on Educational Outcomes, University of Minnesota. Retrieved from the ERIC database.(ED495903).
Artikel dari koran online tanpa penulis
(Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris, 2011)
Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (2011, April 14). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011.
Laporan online tanpa penulis dan tanpa tahun
The head of Board of Research and Development (BSNP), Mansyur Ramly, (Today Online, 2011, March 14) stated that ...
Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (2011, April 14). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011.
Dokumen pemerintah
Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ...
Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ...
Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
(Sukyadi, 2011)
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit.
Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat
Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakarta.
(Sukyadi, 2007)
Sukyadi, D. (2007). Coreferences in English and Indonesian detached participle clauses. Paper presented at Conference on English Studies 4 (Connest 4). Jakarta: Unika Atma Jaya
Artikel jurnal dengan satu penulis
(Karjo, 201)
Atau
Karjo (2011) berpendapat bahwa ….
Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75,
Artikel jurnal dengan dua penulis
(Sukyadi & Mardiani, 2011)
Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011). The washback effect of national examination (ENE) on English teachers’ classroom teaching and students’ learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,
Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on
the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,
Artikel jurnal dengan lebih dari 6 penulis
(Galea et al., 2008)
Galea, L.A., Uban, K. A., Epp, J.R., Brummelte, S., Barha, C.K., Wilson, W. L. et al. (2008). Endocrine regulation of cognition and neuroplasticity: Our pursuit to unveil the complex interaction between hormones, the brain, and behaviour. Canadian Journal of Experimental Psychology/Revue Canadienne de Psychologie Expérimentale, 62, 247-260.
Artikel jurnal yang masih dalam proses penerbitan
(Palmer, in press)
Atau
(Palmer, dalam proses penerbitan)
Palmer, R. (in press). A third way: online labs integrated with print materials. Indonesian Journal of Applied Linguistics.
Artikel elektronik dengan Digital Object Identifier (DOI)
(Sklair, 2010)
Sklair argues that .... (2009)
Sklair, L. (2010). Iconic Architecture and the Culture-ideology of Consumerism. Theory Culture Society, 27(135), 135-159. DOI: 10.1177/0263276410374634
(Nomor volume dicetak miring)
Artikel web dengan DOI
(Ormel,Hermans, Knoors, Verhoeven, 2009)
Ormel, E., Hermans, D., Knoors, H., & Verhoeven, L. (2009). The role of sign phonology and iconicity during sign processing: The case of deaf children. Journal of Deaf Studies and Deaf Education 14(4), pp. 437-448. DOI 10.1093/deafed/enp021
Artikel tanpa DOI dan tersedia bebas di Internet
(Lakoff & Johnson, 1980)
Lakoff, G. & Johnson, M. (1980). Conceptual metaphor in everday language. The Journal of Philosophy, 77(8), 453-486. Retrieved from http://www.cse.buffalo.edu/~rapaport/575/F01/lakoff.johnson80.pdf
Bahan yang diterbitkan online sebelum dicetak
Philippsen, Hahn, Schwabe, Richter, Drewe, & Schachinger, 2007).
Philippsen, C., Hahn, M., Schwabe, L., Richter, S., Drewe, J., & Schachinger, H. (2007). Cardiovascular reactivity to mental stress is not affected by alpha2-adrenoreceptor activation or inhibition. Psychopharmacology, 190, 181–188. Advance online publication. Retrieved January 22, 2007. doi:10.1007/s00213-006-0597-7
Artikel yang telah diterima untuk dipublikasikan oleh sebuah jurnal tetapi diunggah online oleh penulisnya
Shanahan, M. (in press).
Shanahan, M. (in press). Perception as abduction: Turning sensor data into meaningful representation. Cognitive Science. Retrieved August 25, 2004, from http://www.cs.utexas.edu/users/kuipers/readings/Shanahan-cogsci-05.pdf
Jika artikel sudah dipublikasikan, pustaka acuan harus diperbaiki menjadi:
Shanahan, M. (2005). Perception as abduction: Turning sensor data into meaningful representation. Cognitive Science, 29, 103–134. doi:10.1207/s15516709cog2901_5
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan).
Skripsi/tesis/disertasi dari database
McNiel (2006)
(MCNiel, 2006)
McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database.
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf
Skripsi/tesis/disertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=11587
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php
Laman web tanpa penulis
(Using Sound Symbolism for Competitive Advantage, 2012)
Using sound symbolism for competitive advantage. (2012). Retrieved March 22, 2012, from http://www.lexiconbranding.com/BrandNamingProcess/SoundSymbolism/
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/topic5a/7soundchecksheet.htm
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011)
Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011),
Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option=com_content&task=view&id=26&Itemid=1.
(Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/
Gambar dari Web
Photo Paris Van Java-Bandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
Email atau komunikasi pribadi
A. Saukah (personal communication, February 12, 2012)
atau
(F.A. Abdulhamied, komunikasi pribadi, 5 Februari, 2010)
Tidak dimasukan ke dalam daftar pustaka. Hanya dikutip di dalam teks
Pesan yang diunggah ke dalam forum diskusi
(Gaskell, 1998)
Gaskell, G. (1998, August 20). The phonological clusters of semantically similar words [Msg 1]. Message posted to http://linguistlist.org/issues/9/9-1171.html
Posting blog
(Wuryanto, 2011)
Wuryanto, A. (2011, September 13). Rubrik penilaian pembelajaran Bahasa Inggris. Message posted to http://aguswuryanto.wordpress.com/2011/09/13/rubrik-penilaian-pembelajaran-bahasa-inggris/
Diskusi lewat email atau arsip Web
(Rostati, 2011)
Rostati (2011, July 17). ESP and EFL. Message post to vflt-seameo@yahoogroups.com electronic mailing list, archived at http://by156w.bay156.mail.live.com/default.aspx#!/mail/InboxLight.aspx?fltid=5&n=745128654!n=1016137892&st=vflt-seameo%40yahoogroups.com
Brosur
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, The third international conference on applied linguistics, CONAPLIN 3, 2011)
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, TOEFL Preparation Course)
Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, The third international conference on applied linguistics, CONAPLIN 3 [Brochure]. Bandung: Penulis.
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, TOEFL Preparation Course) [Brochure]. Bandung: Penulis.
Bahan Kuliah
(Suherdi, 2010)
Suherdi, D. (2010). Week three: Analyzing structure [Powerpoint slides]. Unpublished manuscript, IG502, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.
Bahan kuliah online
(Lukmana, 2008)
Lukmana, I. (2008). Minggu ke II: Introduction to systemic and functional grammar [Slide Powerpoint]. Diakses dari LMS, Universitas Pendidikan Indonesia Online, PS603: http://www.lms.upi.edu/
Video/DVD
(Costner & Blake, 1990)
Costner, K. (Director), & Blake, M. (Writer). (1990). Dances With Wolves [Motion picture]. United States: Majestic Film/Tig Productions.
Acara televisi
(Ilyas, 2012)
Ilyas, K. (Penulis) (2012, Maret 20). Indonesian Lawyers’ Club [Television Broadcast]. Jakarta: Public Broadcasting Service.
Mengutip dari kutipan
Murray (dikutip dalam Emilia, 2008) mengatakan bahwa menulis pendahuluan ...
Menulis pendahuluan merupakan salah satu cara untuk mengetahui apa yang ingin kita katakan (Murray, dikutip dalam Emilia, 2008)
Emilia, E. (2008). Menulis tesis dan disertasi. Bandung: Alfabeta.
Mengutip langsung dengan tanda kutip, “ .......”
According to Jones (1998), "Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199). Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers?
She stated, "Students often had difficulty using APA style" (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why.
Halaman wajib dicantumkan
Kutipan untuk hasil ringkasan atau parafrase
According to Jones (1998), APA style is a difficult citation format for first-time learners.
APA style is a difficult citation format for first-time learners (Jones, 1998, p. 199).
Biasanya tanpa halaman, tapi kalau mencantumkan halaman lebih baik